- Formal, pendekatan impersonal termasuk dokumentasi software dan produk kerja (termasuk kode sumber), teknikal memo, tonggak proyek, jadwal, dan tools pengendalian proyek , permintaan perubahan dan dokumentasi terkait, laporan pelacakan kesalahan, dan data repositori.
- Formal, prosedur interpersonal fokus pada kegiatan Quality Assurance diterapkan untuk produk kerja software. Hal ini menyangkut pertemuan status dan desain dan kode inspeksi.
- Informal, prosedur interpersonal termasuk pertemuan kelompok untuk penyebaran informasi dan pemecahan masalah dan "alokasi kebutuhan dan pengembangan staf."
- Electronic Communication meliputi surat elektronik, papan buletin elektronik, dan tidak ekstensi, sistem konferensi berbasis video.
- Jaringan interpersonal termasuk diskusi informal dengan anggota tim dan orang-orang di luar proyek yang mungkin memiliki pengalaman atau wawasan yang dapat membantu anggota tim.
Problem Decomposition
- pertimbangkan karakteristik proyek
- menentukan tingkat ketelitian yang dibutuhkan
- mendefinisikan tugas untuk setiap kegiatan software engineering
Ada 3 faktor yang mempengaruhi Kualitas Perangkat Lunak menurut McCall yang dikenal dengan “McCall’s Triangle of Quality”.
- Product Operation
- Correctness: sejauh mana suatu software memenuhi spesifikasi dan mission objective dari users
- Reliability: sejauh mana suatu software dapat diharapkan untuk melaksanakan fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan
- Integrity: sejauh mana akses ke software dan data oleh pihak yang tidak berhak dapat dikendalikan
- Efisiensi: banyaknya sumber daya komputasi dan kode program yang dibutuhkan suatu software untuk melakukan fungsinya
- Usability: usaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan mengartikan output dari software
- Product Revision
- Maintainability: usaha yang diperlukan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan (error) dalam software
- Flexibility: usaha yang diperlukan untuk melakukan modifikasi terhadap software yang operasional
- Testability: usaha yang diperlukan untuk menguji suatu software untuk memastikan apakah melakukan fungsi yang dikehendaki atau tidak
- Product Transition
- Portability: kemampuan program yang dibuat untuk berjalan diberbagai landasan, seperti dapat berjalan di Sistem Operasi yg berbeda (windows, linux, Mac)
- Reuseability: sejauh mana suatu software (atau bagian software) dapat digunakan ulang pada aplikasi lainnya
- Interoperatebility: kemampuan aplikasi untuk dapat berkomunikasi dengan program lainnya seperti dapat berkomunikasi dengan database atau program lain yang bersangkutan
Function Point: adalah sebuah perhitungan yang digunakan untuk menentukan harga suatu program, semakin banyak fungsi yang dibutuhkan oleh program maka akan semakin mahal harganya dan fungsi2 tersebut memiliki nilainya sendiri. Fungsi yang sulit dibuat akan memiliki harga lebih mahal dari fungsi yang mudah. Berbeda dengan LOC (Line of Code) yang nilai programnya ditentukan dari berapa baris code yang ada dalam program tersebut
F
Contoh function point
Software Maturity Index (SMI)
yang memberikan indikasi stabilitas produk software (berdasarkan perubahan yang terjadi untuk setiap rilis produk)
SMI= (MT - (Fa - Fc - Fd))/MT
MT= jumlah seluruh modul
Fa = jumlah modul yang ditambahkan
Fc = jumlah modul yang diganti
Fd = jumlah modul yang dihapus
Measuring Quality
- Correctness: sejauh mana program beroperasi sesuai dengan spesifikasi / permintaan user
- Maintainability: sejauh mana program ini bisa menerima perubahan
- Integrity: sejauh mana program tahan terhadap serangan dari luar
- Usability: sejauh mana program mudah dipahami cara penggunaannya oleh user
Defect Removal Efisiensi
DRE = E / (E+D)
E = jumlah error yang ada sebelum diperbaiki
D = jumlah cacad yang muncul setelah perbaikan error
Tidak ada komentar:
Posting Komentar